top of page

Istana Karang Aceh Tamiang

Writer's picture: Aina MulyanaAina Mulyana
Custom alt text
Istana Karang Aceh Tamiang

Istana Karang Aceh Tamiang. Kerajaan Karang Tamiang didirikan oleh Raja Proomsyah yang memerintah tahun 1558 – 1590 M. Raja terakhir dari kerajaan ini adalah Tengku Muhamad Arifin yang berkuasa tahun 1925 hingga 1945 M.


Istana Karang dibangun pada masa pemerintahan tengku Muhammad Arifin (1925-1945) Raja Karang ke tujuh. Beliau adalah anak kandung dari Tengku Achmad Syailani bergelar Paduka Tengku Raja Silang bergelar Kejuruan Karang yang memerintah pada tahun 1902-1925. 

Sultan Muhammad Arifin Mangkat pada tahun 1962 dan dimakamkan tak jauh dari istana karang, di kompleks pemakaman ini terdapat beberapa makam Raja dan kerabat kerajaan karang yang dipugar dengan baik.

Istana Karang Tamiang terletak di desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. Bangunan Istana Karang terbuat dari beton dan bergaya Belanda. Hal ini mungkin karena pembangunannya sudah dipengaruhi oleh budaya Belanda yang kala itu berkuasa sebagai Penjajah.

Berdasarkan sejarahnya, Istana ini yang ada dikawasan Aceh Tamiang didirikan oleh Raja Proomsyah yang memerintah sejak tahun 1558 hingga tahun 1590 M. Jika melihat dari struktur bangunanya, Istana Karang ini didesain mengikuti bangunan Belanda. Bangunan berkonstruksi beton dengan arsitektur seperti bangunan eropa itu berdiri kokoh hingga saat ini dan menyisakan sejarah penting bagi masyarakat Melayu di Kabupaten Aceh Tamiang.
Raja terakhir kerajaan ini adalah Tengku Muhamad Arifin yang berkuasa tahun 1925 hingga tahun 1945 M. Sebagai raja terakhir beliau merupakan anak kandung dari Tengku Achmad Syailani yang bergelar Kejuruan Karang yang memerintah kerajaan pada tahun 1902-1925 M. Sultan Muhamad Arifin ini mangkat pada tahun 1962 dan dimakamkan tak jauh dari Istana Karang, di kompleks pemakaman ini terdapat beberapa makam raja dn kerabat kerajaan karang yang juga dipugar dengan baik dan apik.
Persis seperti beduk, didalam Istana Karang ini terdapat beberapa gendang serta terdapat pula ruang tembus pandang. Terlihat pula banyaknya benda-benda pusaka yang bernilai sejarah sebagai pelengkap dari Istana Karang itu sendiri. Namun begitu benda kuno didalam Istana Karang tergolong minim.
Saat ini Istana Karang berada dibawah pengawasan langsung oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang. Dan halaman istana yang cukup luas kerap kali digunakan sebagai lokasi pasar malam, dan pada saat-saat itulah Istana Karang memiliki banyak jumlah pengunjung. Namun yang perlu disayangkan adalah masyarakat yang berkunjung bukan untuk melihat-lihat dan mempelajari peninggalan Istana Karang. Banyaknya masyarakat yang kurang menaruh perhatian terhadap benda-benda peninggalan Istana Karang menjadikan Istana Karang menjadi kurang dikenal oleh masyarakat diluar wilayah Aceh Tamiang.
0 views0 comments

Recent Posts

See All

Kuliner Khas Jogya (Yogyakarta)

<p>Posting kali Admin berbagi tentang Kuliner Khas Jogya (Yogyakarta). Jika Anda berkunjung ke Kota Jogjakarta dan sekitarnya, jangan lupa untuk mencicipi Kuliner Khas Daerah Istimewa D.I Yogyakarta (

Taman Putroe Phang Banda Aceh

<p>Taman Putroe Phang Banda Aceh Taman Putroe Phang Banda Aceh. Kecantikan dari Putri Kamaliah membuat Sultan Iskandar Muda lekas segera mempersuntingnya. Tidak hanya cantik, Putri Kamaliah juga diken

Comments


© 2023 by Guru Berkarya. All Rights Reserved.

  • Instagram
  • YouTube
  • Facebook
  • Pinterest
bottom of page