E-Books Kumpulan Latihan Soal TKA SMA MA Tahun 2025
- Aina Mulyana
- 7 minutes ago
- 5 min read

E-Books Kumpulan Latihan Soal TKA SMA MA Tahun 2025 2026 yang berisi Soal TKA Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Soal TKA Matematika tingkat lanjut, Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Soal TKA Bahasa Prancis, Bahasa Jepang, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, Soal TKA Antropologi, Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi, Soal TKA Kimia, Fisika, dan Biologi, serta Latihan Soal TKA Pendidikan Pancasila.
Sebagaimana diketahui Tes Kompetensi Akademik (TKA) merupakan salah satu instrumen evaluasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memetakan kemampuan akademik peserta didik secara lebih komprehensif. Secara sederhana, TKA dapat dipahami sebagai tes standar yang dirancang untuk mengukur penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam bidang tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. Tes ini tidak hanya menilai hafalan, tetapi juga menguji daya nalar, logika, serta penerapan konsep dalam penyelesaian masalah, sehingga hasilnya dianggap lebih objektif dalam menggambarkan kualitas akademik siswa.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan.
Pelaksanaan TKA memiliki dasar hukum yang jelas karena tercantum dalam berbagai regulasi yang diterbitkan pemerintah. Salah satunya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan pentingnya evaluasi pendidikan sebagai bagian dari upaya menjamin mutu. Selain itu, pedoman resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menjadi acuan teknis dalam pelaksanaan TKA di sekolah. Dengan demikian, keberadaan TKA bukanlah sekadar kebijakan administratif, melainkan bagian dari sistem penjaminan mutu pendidikan nasional yang berlandaskan pada regulasi dan kebijakan pendidikan yang berlaku.
Tujuan utama diadakannya TKA adalah untuk memetakan kompetensi peserta didik secara nasional. Melalui pemetaan tersebut, pemerintah maupun satuan pendidikan dapat mengetahui sejauh mana penguasaan materi pokok yang telah diajarkan di sekolah. Hasil TKA diharapkan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan peningkatan kualitas pembelajaran. Selain itu, TKA juga berfungsi sebagai instrumen seleksi yang adil dan objektif dalam beberapa jalur penerimaan pendidikan lanjut, karena mampu memberikan gambaran mengenai potensi akademik siswa secara lebih merata. Dengan kata lain, TKA dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan berkualitas sesuai dengan kompetensinya.
Materi yang diujikan dalam TKA umumnya mencakup bidang studi utama yang menjadi fondasi dalam pengembangan kemampuan berpikir peserta didik. Di jenjang menengah, materi tersebut meliputi kemampuan literasi membaca, literasi numerasi, serta literasi sains. Fokus materi ini tidak hanya pada penguasaan teori, tetapi juga pada penerapan konsep untuk menyelesaikan persoalan nyata. Dengan begitu, TKA dapat mendorong peserta didik untuk tidak sekadar mengingat informasi, melainkan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) yang sangat relevan dengan tuntutan abad ke-21.
Dari sisi moda pelaksanaan, TKA diselenggarakan dengan sistem yang terintegrasi dan berbasis teknologi. Penggunaan moda tes berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) menjadi pilihan utama karena dinilai lebih efisien, cepat, dan transparan. Dengan CBT, hasil tes dapat diproses secara otomatis sehingga meminimalisasi kemungkinan kecurangan maupun kesalahan dalam penilaian. Selain itu, moda ini memungkinkan pelaksanaan tes dilakukan secara serentak di berbagai wilayah, sehingga pemetaan kompetensi dapat dilakukan lebih merata dan adil.
Manfaat TKA bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sangatlah signifikan. Pertama, hasil tes dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan terkait perbaikan kurikulum dan strategi pembelajaran di sekolah. Kedua, TKA memberikan informasi yang berharga bagi guru dan sekolah mengenai capaian akademik peserta didiknya, sehingga guru dapat melakukan intervensi pembelajaran yang lebih tepat sasaran. Ketiga, TKA berkontribusi pada peningkatan akuntabilitas pendidikan, karena hasilnya dapat dijadikan ukuran objektif terhadap mutu satuan pendidikan di berbagai daerah. Lebih jauh lagi, TKA membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan berbasis data yang akurat, sehingga upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional dapat dilakukan secara terukur dan berkesinambungan.
Dengan berbagai aspek yang telah diuraikan, jelas bahwa Tes Kompetensi Akademik memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Keberadaannya tidak hanya sekadar menjadi instrumen evaluasi, tetapi juga sebagai pendorong transformasi pendidikan menuju arah yang lebih baik. Melalui TKA, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, pemerataan mutu pendidikan dapat diwujudkan, dan peserta didik dapat dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global dengan bekal kompetensi yang mumpuni.
Sebagai sebuah tes terstandar, TKA dapat menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan seleksi akademik dengan menyediakan skor yang relatif lebih dapat dibandingkan lintas satuan pendidikan. Namun sebagai suatu tes terstandar, TKA berpotensi mempengaruhi bagaimana guru mengajar dan murid belajar. Dalam hal ini, TKA memiliki risiko efek samping penyempitan kurikulum. Guru dan murid berpotensi untuk fokus pada kompetensi yang diukur TKA saja, mengabaikan kompetensi yang tidak diukur oleh TKA. Hal ini suatu hal yang tidak diinginkan, karena akan merugikan murid. Seperti diketahui TKA hanya mengukur sebagian kompetensi yang harus dikuasai murid. Di sisi lain, TKA juga berpotensi untuk mendukung pembelajaran yang mendalam jika dirancang dan diselenggarakan dengan tepat, dan hasilnya digunakan secara bijaksana.
Mengingat potensinya dalam mempengaruhi pembelajaran, TKA tidak hanya dirancang sebagai instrumen untuk mengukur capaian akademik, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan. Salah satu mekanisme TKA meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui peningkatan kapasitas pendidik. Hal ini dapat terjadi ketika TKA digunakan sebagai acuan pendidik dalam merancang pembelajaran, serta ketika TKA menjadi model bagi pendidik tentang cara menilai pemahaman konseptual, pemecahan masalah, dan kemampuan bernalar (higher order thinking). TKA juga dapat melengkapi hasil Asesmen Nasional ketika digunakan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk memetakan mutu hasil belajar murid pada akhir jenjang sekolah.
Selain sebagai instrumen seleksi akademik dan peningkatan mutu pendidikan secara umum, TKA sekaligus digunakan sebagai pengakuan hasil belajar bagi murid dari jalur pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Murid dari satuan pendidikan nonformal dan murid yang belajar secara informal memiliki hak untuk mendapat pengakuan dari pemerintah mengenai kesetaraan hasil belajar mereka. Karena TKA dirancang dengan mengacu pada standar yang berlaku dalam kurikulum nasional, maka hasilnya dapat memberi informasi tentang capaian murid dibanding standar tersebut. Dengan demikian, TKA dapat memenuhi hak murid satuan pendidikan nonformal dan pendidikan informal untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan hasil belajar.
Lebih lanjut, TKA bukanlah evaluasi untuk menentukan kelulusan murid dari satuan pendidikan. Evaluasi penentuan kelulusan murid tetap menjadi kewenangan pendidik dan satuan pendidikan. Karena itu tidak semua mata pelajaran yang ada dalam kurikulum menjadi mata uji dalam TKA. Mengingat keterbatasan waktu dan format ujian, pada mata pelajaran yang diujikan pun tidak seluruh muatan kurikulum bisa diukur. Mata pelajaran dan muatan yang diujikan dalam TKA untuk SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK akan diuraikan pada bagian berikut dari kerangka asesmen ini.
Berikut ini admin bagikan -Books Kumpulan Latihan Soal TKA SMA MA Tahun 2025 2026 PDF yang berisi Soal TKA Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Soal TKA Matematika tingkat lanjut, Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Soal TKA Bahasa Prancis, Bahasa Jepang, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, Soal TKA Antropologi, Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi, Soal TKA Kimia, Fisika, dan Biologi, serta Latihan Soal TKA Pendidikan Pancasila.
Demikian informasi tentang Link download E-Books Kumpulan Latihan Soal TKA SMA MA Tahun 2025 2026 PDF yang berisi Soal TKA Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Soal TKA Matematika tingkat lanjut, Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Soal TKA Bahasa Prancis, Bahasa Jepang, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, Soal TKA Antropologi, Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi, Soal TKA Kimia, Fisika, dan Biologi, serta Latihan Soal TKA Pendidikan Pancasila. Semoga ada manfaatnya.
Comments